Kamis, Juli 16, 2009

Menanti pangeranku I

Pagiku hilang berganti hangat sinar mentari, sungguh jumat yang cerah… walau riuh kendaraan di pekarangan tak membuatku runyam, aku tetap pada suara alunan lembut lagu Afgan di Hapeku. Membuka hariku dengan Bukan Cinta Biasa, ya! ini bukan hari biasa, buatku luar biasa. Sejak perkenalanku dengannya, hari-hariku dipenuhi kehangatan cinta. Aku tak lagi merasa sendiri, deringan lagu Afgan tiap kali menelfonku atau suara merdu Rio febrian saat SMS diterima, semuanya terasa begitu indah, sangat sempurna, walau sejatinya kita jarang bahkan nyaris baru sekali bertemu. Tapi buatku tak ada bedanya….. dia selalu disisiku, menemaniku saat sedih maupun heppy. Tiap hari tak ada menit atau jam tanpanya. Bahkan saat beranjak tidurpun dia datang disampingku menggodaku lalu mengucapkan selamat tidur kekasihku. Ah sayang……sudah hampir setahun hubungan ini terjalin kadang saat rasa rinduku ini tak tertahan, aku menangis, aku benar- benar ingin bertemu denganmu, menumpahkan segala rasa dan kerinduan ini, dulu tak pernah terpikir bahwa aku akan benar-benar sayang padamu, aku hanya menganggapmu teman biasa, sayang biasa, kata I love you yang biasa pula, segalanya serba bercanda. Tapi kali ini beda.. kau telah mencuri hatiku…..hatiku, aku tiba-tiba ingat Dewi persik dengan lagunya. Aku kena sindrom rasa tak ingin kehilangan. Perhatian yang kau berikan seperti obat yang sehari tak minum serasa lemass… sayang apa kamu merasakan hal yang sama denganku? Oh suara…dengarkanlah aku apa kabarnya pujaan hatiku? Sampai kapan kau di Kalimantan. Hari, bulan, Tahun aku dan pagiku akan selalu menunggumu di Kendari kota yang kucinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar