Rabu, Juni 09, 2010

Love is Rumit


Cinta takkan pernah menaruh curiga pada sang pemiliknya, tak pernah brtanya mau dibawa kemana rasa ini... Cinta hanya kan merasa puas dan nyaman jika bertemu yang dicinta. Bukan demikian wahai pecinta?
Ah... Sudahlah berbelit dgn kata2 indahnya mencinta.
Bagaimana dengan pasangan yg telah lama menjalin dan brjalan atas nama 'cinta' tapi blm pula membuat ikrar cinta untk sehidup bahkan semati? Ada yang tahu alasan mereka untk lebih lama menunda sebelum akhirnya memutuskan untuk sehidup semati saling mencintai?!! Toh sama indahnya.. Bahkan lebih dahsyat hubungan yang berlebel Halal, tau gaak?
Lantas, sudah tau tapi masih pula banyak berfikir ini itu, alasan sana sini,takut gak cocok atau apalah...
Sampai akhirnya pacaran bertahun malah kandas di perempat jalan dengan alasan gak cocok. Heemmm
cinta itu aneh namun indah.. Dikenang, ditangisi, dibuat tersenyum geli, marah, cemburu! Benar2 sulit untuk ditelusuri.
Hanya cinta sejati berlandaskan iman dan bertahta kejujuran yang mampu bertahan. Percayalah
[zhr]

menanti pangeranku III

Bukan pasrah, bukan lelah, bukan gundah...
Senyumku masih tulus tergerai untuk dia kawan hati yang menjanjikan sbuah ikatan.
Walau stiap raga~jiwa mendamba status sosial, harta, darah ningrat. Itu bukan diriku... Aku hanya meminta agamamu.
Wahai kawan hati, jangan iri melihat pribadi lain yg lebih beruntung karna akulah yang kan menjadi bintangmu
akulah yang akan membawamu kelangit, menuju lingkaran cinta dan bintang keberuntungan lain yang tak kau sangka...
Wahai pangeran, janganlah risau menatap masa depanmu yg tak jua menggenggam cinderella. Tapi akulah abdi setia.. Yang akan mengajakmu ketaman surga, membuatmu ceria menatap mentari pagi, memberimu semangat dalam tantangan esok.
Aku bukan, sungguh bukan bidadari...
Namun tak buruk rupa, aku tak pernah luput membasuh hati dengan tuntunanNya.
...Tersenyum pada hangat mentari dan dedaunan merasakan setiap detak jantung yg setia dalam penantian panjang.
Pangeranku? Jika saatnya pertemuan nanti akankah dikau membawa setangkai mawar putih, sbagai tanda putihnya hatimu...untuku.