Selasa, Januari 19, 2010

selayaknya bahagia

Kita telah biasa merenungi sebuah kejadian yg kadang kitapun tak mengerti maknanya. Tapi pernahkah kita mencoba untuk memahaminya dari sisi yg berbeda? Sebenarnya, kita tak harus larut. Apa sajalah yg penting kita bisa tenang dan tentu saja dgn melibatkan pikiran bukan hanya perasaan kala itu. Penting memang! Apalagi jika kita termasuk golongan yg emosional. Terkadang pada saat itu kita seakan hancur, tak punya nafas lagi untk hidup. Tak ada pundak untuk bersandar,hanya seorang diri. Wahai sahabat betapa sempit dunia ini jika yg kamu lakukan adalah kepayahan. Putus asa. Padahal semua itu kembali pada massa [baca:waktu]
Bisa saja esok hari kamu akan mendapati diri yang berbeda, cerah dan baru menyadari apa yg terjadi kemarin.
Kawan bersyukurlah! Kita masih diberi air mata, sebgai pelepas sebagian beban jiwa. Saat tak ada lagi kendali rasa emosi dalam hati, hanya dgan mengeluarkan, basuh, lalu beranjaklah tidur. Tenangkan jiwa dengan doa2 ringan. Buka pikiran bahwa smua masalah tentu ada nilai dan hikmah. Jangan terlampau mempersalahkan dirimu karna hanya akan membuat 'rapuh'.. Buka pintu maaf selebarnya jika kamu mampu, lalu tersenyumlah dan katakan dlm hati "akulah sesungguhnya pemenang, aku memang layak bahagia", 'cinta adalah hidupku dan hidupku untuk cinta'