Selasa, Maret 31, 2009

pensi ala gontor

Acara Pagelaran Seni Panggung Gembira 683

Oleh Pondok Modern Gontor 7 Riyadatul Mujahidin

Malam itu selasa (24/03) adalah malam bersejarah bagi para santri gontor 7 di desa Pudahoa Konawe Selatan. Terutama bagi santri kelas 6 yang sebentar lagi akan meninggalkan pondok modern ini. Dimeriahkan oleh penampilan- penampilan kesenian khas santri gontor seperti hadroh, nasyid, drama kabaret, tari arab dan pentas musik ala anak band juga beberapa atraksi beladiri dan olahraga.

Acara ini dihadiri para wali santri, Ustadzah2 gontor 4 putri, beberapa pejabat daerah setempat, masyarakat sekitar dan para undangan lainnya. Pimpinan gontor 7 Ust. Heru wahyudi, S.Ag mengatakan bahwa lulusan kelas 6 khusus di Gontor 7 tahun ini sebanyak 30 orang, setelah sebelumnya 1 tahun berada di gontor pusat ponorogo, dalam rangka pertukaran santri. “ Dan inilah hasilnya, pagelaran seni ini adalah murni hasil karya para santri sendiri”, lanjutnya.

Kreasi panggung gembira merupakan ritual tahunan bagi santri-santri kelas 6 yang akan lulus untuk kemudian melanjutkan ke jenjang Universitas atau memilih mengabdi di pondok-pondok gontor lainnya yang tersebar di Indonesia.

Turut hadir pula pimpinan Gontor 6 di Magelang, Camat Mowila, Kades Pudahoa serta pimpinan dari gontor 4 putri.” Ini merupakan sebuah acara yang penuh kreasi, inovasi, dan produktivitas”, ungkap Pimpinan gontor 6 memuji penampilan santri gontor di atas pentas.


Sabtu, Maret 07, 2009

on Diklat

Assalamualaikum...

Hari ini, sabtu (7/03) saya mengikuti pelatihan rutin di Kendari pos, alhamdulillah materinya cukup menarik minat saya. tentang foto Jurnalistik. yaa intinya mengenai dunia nya fotografer lah, sebuah dunia asing bagi saya tentunya. Yap mengenai perkembangan dunia menulis alhamdulillah saya juga telah berhasil menulis 2 buah berita, meskipun belum tahu pasti apa berita itu layak muat atau tidak. yap sobatku sampe disini dulu yaa..
Assalamualaikum... see U

Minggu, Maret 01, 2009

Ukhti smile

sebuah persembahan.....
Untukmu ukhti fillah.
Terlahir saat nafas-nafas hidup bergaung, bergemuruh
dan mematik sebuah gema persembahan
padamu ukhti fillah....
tanggungan ini kami titipkan,
amanah ini kami sampirkan,
di pundak para mujahhidah.
Lihatlah betapa hati ini merindu....
saat kebersamaan, keriuhan, keceriaan, kepenatan.
namun segalanya menjadi warna
untukmu para muslimah tangguh.
Ukhti jangan takut,
Allah selalu ada

dalam hati kita, nafas kita,
doa-doa kita...
dalam tetesan tangis, harap, dan rindu
Allah telah dahulu menyapa

slalu ada hadir-Nya.
Kokohkan persaudaraan,
jadilah
sosok Muslimah generasi Rabbani dan intelek.
Allahu akbar!