Kamis, Juli 29, 2010
Jumat, Juli 09, 2010
Curhatkuuuuu
Ayah… beberapa bulan tak bertemu sungguh rasanya rinduuuu ini tak tertahan lagi. Aku tahu dulu tak pernah merasa seperti ini, jujur dulu aku benci padamu… beberapa tahun yang lalu ayah.Maafkanlah.
Tahukah dirimu wahai ayah, betapa diri merasa bersalah. Tak pernah terpikirkan kala itu bahwa semua yang kau lakukan adalah karna rasa sayang, terlalu berlebih bahkan. Ya! Sampai akupun mengira smua tak wajar, kau terlalu otoriter, kejam. Saat diriku tumbuh remaja dan ingin mengenal arti cinta, engkau justru mengekangku ayah. Tapiiii… bukankah smua itu tlah lalu dan terlewati begitu saja. Aku bahkan tak tahu harus berucap apa padamu, dikala para remaja bergemul dengan nafsu dan dosa,kehidupan kapitalis dan hedonis aku disini bersyukur karna tak tersentuh.
Ayah? Kini aku tlah dewasa dengan umur yang semakin matang…. Dan tentu rasa yang tak bisa dihindari bahwa diri inipun ingin memiliki seorang kekasih hati, pendamping sehidup di dunia dan akhirat. Tapi ayah apakah dirimu memahaminya. Aku tak pernah lupa bahwa kasih sayangmu begitu berlimpah sangat, sangat. Namun bukan karna merasa tak cukup aku meminta yang lain, smua sudah bergaris. Dan mungkin inilah saatnya kita berpisah jalan. Yaaa…
Anakmu kini telah dewasa, Ayah beri aku izin untuk mencintai pangeranku disana. Belum pasti dan entah syapa pula sosok itu, ayah… tahukah engkau diriku hampir putus jalan menghadapi semua rintangan hidup. Sampai saat ini hatiku masih gamang dan rapuh. Tekad untuk benar-benar mandiri masih sulit untuk direalisasikan, tahukah kau ternyata dunia memang kejam! Disini aku benar-benar sepi, hampa dan membosankan. Kadang terlintas pikiran untuk bisa bersama-sama lagi denganmu, berkumpul dan saling berbagi. Hemm apa mungkin ya?
Waktu memang tak mungkin kembali. Suatu keputusan yang dijalani harus siap pula dengan komitmen. Dan inilah keputusanku pergi untuk mandiri dengan berjuta impian dan harapan masa depan. Dan kini hanya satu yang masih membayang, siapakah kelak pangeranku itu… Ayah aku berjanji akan membahagiakanmu.
Rabu, Juni 09, 2010
Love is Rumit
Cinta takkan pernah menaruh curiga pada sang pemiliknya, tak pernah brtanya mau dibawa kemana rasa ini... Cinta hanya kan merasa puas dan nyaman jika bertemu yang dicinta. Bukan demikian wahai pecinta?
Ah... Sudahlah berbelit dgn kata2 indahnya mencinta.
Bagaimana dengan pasangan yg telah lama menjalin dan brjalan atas nama 'cinta' tapi blm pula membuat ikrar cinta untk sehidup bahkan semati? Ada yang tahu alasan mereka untk lebih lama menunda sebelum akhirnya memutuskan untuk sehidup semati saling mencintai?!! Toh sama indahnya.. Bahkan lebih dahsyat hubungan yang berlebel Halal, tau gaak?
Lantas, sudah tau tapi masih pula banyak berfikir ini itu, alasan sana sini,takut gak cocok atau apalah...
Sampai akhirnya pacaran bertahun malah kandas di perempat jalan dengan alasan gak cocok. Heemmm
cinta itu aneh namun indah.. Dikenang, ditangisi, dibuat tersenyum geli, marah, cemburu! Benar2 sulit untuk ditelusuri.
Hanya cinta sejati berlandaskan iman dan bertahta kejujuran yang mampu bertahan. Percayalah
[zhr]
menanti pangeranku III
Senyumku masih tulus tergerai untuk dia kawan hati yang menjanjikan sbuah ikatan.
Walau stiap raga~jiwa mendamba status sosial, harta, darah ningrat. Itu bukan diriku... Aku hanya meminta agamamu.
Wahai kawan hati, jangan iri melihat pribadi lain yg lebih beruntung karna akulah yang kan menjadi bintangmu
akulah yang akan membawamu kelangit, menuju lingkaran cinta dan bintang keberuntungan lain yang tak kau sangka...
Wahai pangeran, janganlah risau menatap masa depanmu yg tak jua menggenggam cinderella. Tapi akulah abdi setia.. Yang akan mengajakmu ketaman surga, membuatmu ceria menatap mentari pagi, memberimu semangat dalam tantangan esok.
Aku bukan, sungguh bukan bidadari...
Namun tak buruk rupa, aku tak pernah luput membasuh hati dengan tuntunanNya.
...Tersenyum pada hangat mentari dan dedaunan merasakan setiap detak jantung yg setia dalam penantian panjang.
Pangeranku? Jika saatnya pertemuan nanti akankah dikau membawa setangkai mawar putih, sbagai tanda putihnya hatimu...untuku.
Selasa, Januari 19, 2010
selayaknya bahagia
Bisa saja esok hari kamu akan mendapati diri yang berbeda, cerah dan baru menyadari apa yg terjadi kemarin.
Kawan bersyukurlah! Kita masih diberi air mata, sebgai pelepas sebagian beban jiwa. Saat tak ada lagi kendali rasa emosi dalam hati, hanya dgan mengeluarkan, basuh, lalu beranjaklah tidur. Tenangkan jiwa dengan doa2 ringan. Buka pikiran bahwa smua masalah tentu ada nilai dan hikmah. Jangan terlampau mempersalahkan dirimu karna hanya akan membuat 'rapuh'.. Buka pintu maaf selebarnya jika kamu mampu, lalu tersenyumlah dan katakan dlm hati "akulah sesungguhnya pemenang, aku memang layak bahagia", 'cinta adalah hidupku dan hidupku untuk cinta'
Rabu, Oktober 07, 2009
Doa Cinta
Belum punya jawabankah? Atau tak bisa menjawab karna terlalu banyak hal indah yang kamu temui hari ini? Kalau begitu segeralah bersyukur karena nikmat itu tak selamanya… sebelum kamu menangis karena tak sanggup kehilangan. Adapun jika jawaban kamu belum ada satupun yang patut dibanggakan hari ini, hemmm mungkin kamu tak melihatnya saja. Coba tengok sekali lagi, gunakan jernihnya hatimu lihat betapa Tuhan maha adil. Dia tak akan membiarkan kamu terjatuh, tahulah Tuhan mana yang terbaik untukmu…dan semestinya jawaban kamu adalah bersyukur dan nikmatNya takkan pernah habis jika kamu mengetahui. Ayo kawan sejenak kita renungi betapa nasib malang yang menimpa saudara-saudara kita di bumi Andalas sana, belum cukupkah mengguncang hatimu… oh mirisnya hati ini.
Ayo kawan bersegeralah jangan gundah lagi! Kini saatnya kita bangkit untuk terus hidup. Harus yakin bahwa Tuhan akan terus mendengar doa-doa kita hingga tiba saatnya takkan ada lagi tangisan itu. Bahagiamu adalah hasil keringatmu hari ini.
Salam cinta
Rabu, September 30, 2009
Heart in Earth (Dunia Hati)
Siluet Heart
By: Zahra El-Farisyah
Selasa, Agustus 18, 2009
I will left U go'
Sweet morning with a cup of tea.
Manis. Manis hari bahagia yang kurasakan saat ini, semanis apa yang dirasakannya. Aku telah belajar ikhlas wahai kawan, tak ada rasa gundah lagi, berpindah memikirkan planning lain, it’s so highly tentu! Rupanya hal ini pula yang membantu memudahkan ku melupakan dirinya. Yap! Terbebas dari yang satu untuk menghadapi yang satunya, haha apa tidak sama saja? Mungkin yang ini butuh ekstra perhatian yang lebih fantastis, sangat menentukan masa depan juga meski dengan tidak mengabaikan pertolongan-Nya. Aku harus bisa, rupanya banyak yang tak sabar menantikan hari bahagia itu. Melihatku memukau saat babak penyelesaian studiku finish, happy ending. Sabaar… itu nanti. Sekarang masih saatnya untuk bersusah ria, nikmatin semua jenuh dan tenagamu terkuras hingga diri ini juga harus merelakan bobot tubuh yang menghilang scara drastis. Baguslah mungkin ada hikmah dibalik smua ini. Menderita untuk kemudian bahagia, sudah garis Tuhan semua tercipta berpasangan. Life is choices.‘Left you go and take this one’. Yes I have.
sweet cry'
who was inspiring Me?
Who was inspiring Me?