Bukan pasrah, bukan lelah, bukan gundah...
Senyumku masih tulus tergerai untuk dia kawan hati yang menjanjikan sbuah ikatan.
Walau stiap raga~jiwa mendamba status sosial, harta, darah ningrat. Itu bukan diriku... Aku hanya meminta agamamu.
Wahai kawan hati, jangan iri melihat pribadi lain yg lebih beruntung karna akulah yang kan menjadi bintangmu
akulah yang akan membawamu kelangit, menuju lingkaran cinta dan bintang keberuntungan lain yang tak kau sangka...
Wahai pangeran, janganlah risau menatap masa depanmu yg tak jua menggenggam cinderella. Tapi akulah abdi setia.. Yang akan mengajakmu ketaman surga, membuatmu ceria menatap mentari pagi, memberimu semangat dalam tantangan esok.
Aku bukan, sungguh bukan bidadari...
Namun tak buruk rupa, aku tak pernah luput membasuh hati dengan tuntunanNya.
...Tersenyum pada hangat mentari dan dedaunan merasakan setiap detak jantung yg setia dalam penantian panjang.
Pangeranku? Jika saatnya pertemuan nanti akankah dikau membawa setangkai mawar putih, sbagai tanda putihnya hatimu...untuku.
Rabu, Juni 09, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar